ANALOGI
PENDETA dengan GEMBALA ?
Orang awam atau jemaat – jemat gereja sering mendengar
ataupun memanggil Pendeta dengan sebutan
Gembala. Hal itu mereka lakukan
karena menurut mereka sebutan pendeta sama dengan gembala ,namun perlu
diketahui bahwa , belum tentu seorang pendeta itu berkakakter gembala. Begitu
pula sering kira dengar kata Pastor , yang berasal dari bahasa latin yang
berarti Gembala , sebutan ini biasanya digunakan untuk imam dilingkungan gereja
kristen. Di Indonesia sebutan ini
biasanya digunakan untuk imam di lingkungan gereja katholik Roma. Topik
ini memberikan sedikit pengertian tentang tujuan dan definisi tentang
Pendeta dan Gembala yang sebenarnya. Gembala adalah pekerjaan yang paling berat
juga berbahaya. Gembala adalah pembimbing domba-domba untuk mendapatkan makanan
dan minuman jasmani dipadang rumput
serta air yang tenang, juga menjaga dan melindungi domba-domba dari serangan
binatang buas, ini jelas bahwa bekerja sebagai gembala dituntut kesetiaan yang
tinggi dan tanggung jawab yang besar,
meskipun hasil yang didapat sangat kecil; bahkan kadang disertai hinaan. Oleh
karena itu tidak banyak orang yang ingin
bekerja sebagai gembala.
Sedangkan tugas seorang
pendeta diantaranya adalah : 1. memberi makanan rohani ( firman Tuhan ). 2.
memelihara kesatuan tubuh Kristus 3. melaksanakan ibadah dll. Tetapi realita
yang terjadi sekarang ini merupakan suatu perubahan pola pikir ( mind set )
dimana pendeta menjadi pengusaha ,
pendeta menjadi politikus, ini memang realita yang sedang terjadi. Kalau sudah seperti itu mau dibawa kemana domba
–domanya? Dan juga yang perlu dipertanyakan ? Dimanakah Karakter gembala/jiwa
gembala itu ? Ini tidak dapat kita
pungkiri, dan hal seperti ini siapa yang bertanggung jawab ? Tuhan Yesus adalah gembala agung yang
dengan setia mencari domba-dombanya yang
hilang, tersebar, dan tersesat dipadang gurun yang penuh dengan binatang
-binatang buas yang jauh terpantau disetiap saat.Celakalah gembala-gembala,
yang mengembalakan dirinya sendiri. Aku sendiri akan menjadi lawan genbala-
gembala itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan
menghentikan mereka menggembalakan domba-domba-ku. Memang kita memandang
pendeta serupa dengan gembala, tetapi dalam pekerjaan gembala lebih berat. Disinilalah
analogi nya pendeta dengan gembala.
Samakah Pendeta dan Gembala
sidang ? Apakah seorang pendeta secara otomatis adalah gembala sidang ?
Pertanyaan-pertayaan ini sangat menarik sebab tidak sedikit warga gereja yang
belum memahaminya secara tepat. Ada orang yang dengan sengaja dan berani mengunakan
predikat pendeta, oleh karena ia merasa pernah mengikuti khursus atau
pendidikan teologi- apapun bentuknya . Ini semata-mata disebabkan oleh
kurangnya pemahaman mereka. , kata pendeta artinya adalah : 1. orang Pandai , 2. pertapa ( dalam
cerita-cerita lama ) dan 3. Pemuka atau
pimpinan agama atau jamaah ( dalam agama hindu atau protestan ), dan “guru
agama.” ( KBBI edisi kedua, hal
747), dalam Bahasa
. Inggris disebut Priester:
yaitu pendeta atau pengkhotbah. Sejak
kapan istilah pendeta digunakan oleh para pemuka agama protestan di Indonesia
? Hal ini sulit ditelusuri dalam sejarah
gereja, tiba-tiba saja kata pendeta muncul tanpa ada penjelasan secara
gramatikal maupun historis , tetapi yang
pasti , dalam kamus besar bahasa Indonesia, hal: 241, kita menemukan kata
domine yang artinya: gelar untuk pastor
atau pendeta Protestan. Dan istilah domine lazimnya digunakan pada zaman
kolonial. Setelah itu, kata domine mulai jarang terdengar dan menjadi sedikit
asing penggunaannya. Sekarang kita kembali pada pendeta : pertanyaannya, apakah
semua organisasi atau sinode gereja
Tuhan di Indonesia mengunakan kata pendeta bagi personilnya? Jawabnya: tidak.
Misalnya Gereja Pekabaran Injil ( GPI ) “Jalan Suci “ justru mengunakan istilah
Penatua. Bila ditanya, mana
yang Alkitabiah? Memang jelas istilah pendeta tidak ada dalam Alkitab,
sedangkan kata penatua ada. Di tiap – tiap jemaat rasul-rasul itu ( Paulus dan
Barnabas ) menetapkan penatua-penatua bagi jemaat dan setelah berdoa dan puasa,
mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber
kepercayaan mereka. ( Kis. Rasul 14 :23 ), kendati demikian, kalangan GPI “
Jalan Suci “ tidak keberatan bila kita menyebut dengan kata pendeta.( Pdt. )
misalnya, Pdt Kornelis Darto, adalah ketua sinode GPI “ Jalan Suci”. Hal ini
sah-sah saja bagi mereka. Cuma, dikalangan mereka sendiri, kata penatua
disingkat ( Pnt ). Pertanyaannya siapakah yang boleh mengguna istilah, predikat atau gelar pendeta
? Menurut seorang pendeta sekarang ini ada yang mengunakan istilah pendeta
sesukanya, karena mereka sudah lulus sekolah Alkitab atau teologia, maka serta
merta bisa menggunakan predikat pendeta. Jelas ini sangat keliru. Pendeta
adalah jabatan yang diberikan oleh suatu organisasi gereja atau sinode kepada anggota pelayan
Injilnya , misalnya. Gereja Sidang- sidang Jemaat Allah ( GSJA ) di Indonesia
menjamin mengunakan kata pendeta bagi setiap anggota pelayan Injil yang telah
mendaftarkan diri, diterima dan dilantik sebagai anggota pelayanan Injil Indonesia. Bila seorang ingin melayani Tuhan
secara free lance, ia cukup menggunakan singkatan Ev yang berarti Evangelis ( penginjil).
Apakah seorang pendeta secara otomatis adalah gembala sidang ? seorang pendeta belum tentu gembala sidang.
Tetapi seorang gembala sidang, pasti adalah seorang pendeta. Sebab, dalam suatu
organisasi gereja, ada berbagai bidang tugas. Misalkan : pendeta sebagai dosen
sekolah tinggi theologi, pimpinan organisasi. Pendeta sebagai gembala sidang
atau gembala jemaat yang kita ketahui disebtu sebagai bapak dan ibu gembala.
Dengan pengaruh globalisai saat ini ada yang mengunakan istilah pastor (Ps ).
memang pastor dalam bahasa Ingris adalah pendeta ; tapi pendeta yang dimaksud
adalah gembala sidang. Dengan demikian
kita sebagai bangsa Indonesia ; bukan orang asing. Kenapa tidak
mengunakan kata pendeta atau bapak gembala / ibu gembala saja, tetapi pastor ?
Kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya menjunjung tinggi dan menghargai bahasa kita sendiri,
agar tidak menimbulkan salah penafsiran. Sebab yang kita ketahui atau pahami,
pastor itu adalah pimpinan umat Katholik.tuturnya
DEFENISI SEORANG PENDETA
Defenisi pendeta adalah suatu jabatan organisasi yang
diberikan organisasi atau Gereja, khususnya Gereja – gereja Kristen yang ada di
Indonesia. Gembala merupakan jawatan
yang Tuhan berikan seperti misalnya : penilik , ( Kis 20: 28 ) dikatakan
bahwa penilik untuk menggembalakan
jemaat, begitu pula Gembala , itu
merupakan salah satu dari kelima jawatan yang terdapat dalam ( Efesus 4 : 11)
selain Rasul, Nabi, Pemberita injil,
Gembala dan Pengajar-pengajar, dengan tujuan untuk memperlengkapi orang-orang
kudus bagi pembangunan tubuh Kristus. Kebanyak orang beranggapan bahwa Pendeta
itu adalah Gembala ? memang Pendeta
diharapkan menjadi Gembala, tetapi Gembala biasanya diberikan jabatan dari
organisasi/ gereja disebut Pendeta. Maka didalam organisasi ada jenjang yang
kita ketahui seperti Pdp: Pendeta pembantu, Pdm : Pendeta muda, dan Pdp Pendeta
penuh , artinya organisasi / gereja mempercayakan jabatan pendeta ini untuk dapat melakukan
tugas kependetaan, kalau di
negara-negara luar, Pendeta dipanggil Pastor, Pastor bukan hanya untuk umat Khatolik, ada juga yang disebut Rev, dan juga ada
jabatan lainnya dengan nama Bishop dsb. Saat ini kita jumpai ada pengusaha -pengusaha berhati gembala dia
mengumpulkan orang -orang percaya untuk memuliakan Tuhan, dia menyatukan orang
– orang percaya untuk kesatuan tubuh Kristus. Tetapi yang kita harus waspadai
adalah Pendeta yang berhati pengusaha, memang tidak semua, tapi ada, disini
bedanya kalau pendeta berhati pengusaha artinya segala sesuatu berhubungan
dengan uang atau berhubungan dengan untung rugi, sedangkan kalau Gembala tidak
memperhitungkan, katakanlah untung ruginya, justru itu dia harus mengembalakan
tanpa membedakan usia, tua, muda, jenis kelamin maupun orang kaya atau
miskin.Gembala bertugas membawa domba-domba untuk mendengar suara Gembala
Agung. Tuhan Yesus adalah Gembala yang baik, dan Gembala Agung segala domba.
Jadi Gembala-gembala seharusnya membawahi itu. Alangkah baiknya, atau sangat
tepat ketika sorang Gembala yang bergelar Pendeta harus melaksanakan
benar-benar tugas dan panggilannya dalam ladang pekerjaan Tuhan Yesus di dalam
dunia ini, untuk menggembalakan Domba-domba yang dipercayakan kepadanya, walau
pun dia melayani sedikit atau banyak jiwa, yang terpenting domba-domba yang
digembalakannya. Yang perlu menjadi perhatian , kita tidak perlu menghakimi.
Ada gereja-gereja yang tidak menghasilkan keuntungan, maka gereja itu ditutup
karena dari segi ekonomi modal tidak kembali. Dan kalau Pendeta berjiwa
pengusaha, maka gereja itu seperti ladang bisnis, dan kalau berjiwa Gembala dia
akan membawa domba-domba datang kepada gembala yang baik, dan Gembala Agung
segala domba , yaitu Tuhan Yesus Kristus, karena kalau sebagai Gembala yang
baik tidak akan mengambil keuntungan apapun, walaupun Gembala itu berhak atas bulu-bulu dan daging dari domba itu.
Seorang Gembala yang baik tidak hanya fokus untuk memetik, katakanlah hasil dari domba-domba yang
digembalakan itu, tetapi justru membawa domba-domba itu kearah kesempurnaan.
Kesempurnaan sebagai apa ? Sebagai mempelai perempuan supaya bertemu dengan mempelai pria yaitu
Tuhan Yesus Kristus. Sebagai anggota tubuh Kristus, dan memperlengkapi
orang-orang Kudus untuk pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus.
Pada umumnya orang awam
maupun warga jemat menganggap pendeta yaitu “gembala sidang”: sebenarnya ada
kesamaan namun ada juga perbedaan. Orang
awam lebih condong pada persamaannya. Memang tidak semua pendeta adalah seorang gembala , itu kan dibedakan dari
tugas dan tanggung jawabnya, sekarang ini banyak yang fenomena yang terjadi
ditengah-tengah kita misalkan pengusaha yang berjiwa gembala.memang sekarang
banyak yang seperti itu, pengusaha
seperti gembala. Berkaitan dengan gembala yang dimaksud dalam firman Tuhan,
banyak di kupas dalam kitab Yehezkiel pasal: 34. Disini ada dua macam gembala,
yang pertama gembala palsu hanya menikmati, susu dan bulunya , tapi tidak
melindungi dombanya, sesungguhnya tugas gembala itu: mencari rumput, memberi makan untuk dombanya
dalam hal ini pelayanan firman dan berikutnya melindungi serta menjaga, itulah gembala. Tetapi kalau dikaitkan dengan pendeta,
sekarang ini banyak pendeta tapi bukan gembala, misalkan : pendeta dari
organisasi lain dilantik sebagai pendeta tapi bukan gembala, seperti dosen
theologia dan juga pimpinan di yayasan yang mempunyai predikat pendeta. Dan
kalau gembala disebuah gereja berarti itu pendeta. Sekarang ini yang lagi tren
pendeta berjiwa pengusaha , maksudnya ; ada yang sudah seorang pendeta dengan pelayanan full time,
tapi juga ada dengan pekerjaan sampingan,
seperti bisnis yang berkembang, maka pendetanya yang menjadi
sampingan dalam pekerjaan. Namun ada
juga pengusaha yang berjiwa pendeta,maupun berjiwa gembala, yang justru lebih memperhatikan dombanya. Bagaimana kalau
pendeta yang tidak berjiwa gembala tetapi pengusaha itu yang berjiwa gembala
? sebenarnya kita tidak bisa menyamaratakan ,
karena tidak semua pendeta seperti itu, tetapi yang pasti itu dapat lihat dari
buahnya pelayanannya, bertanggung jawab terhadap domba-dombanya. Jadi kita
tetap pada acuan pada firman Tuhan di Yehezkiel, kalau
berbicara tentang gembala yang baik, adalah gembala yang melindungi
domba-dombanya, mencari yang hilang, memberi makan. Jadi kalau ada yang
bertanya tentang gembala maka sekali lagi acuannya adalah firman Tuhan, gembala yang
sesungguhnya seperti ini. Yang
Alkitabiah hanya gembala bukan pendeta ,
karena di dalam Alkitab hanya ada istilah gembala, penatua, diaken. Dan
kalau kita berbicara hanya pendeta, agama hindu juga mempunyai pendeta. Dalam
Kekristen, gereja lebih condong kepada
gembala. Jika disaat ini nama pendeta berubah menjadi pastor ( Ps ). misalkan
Ps A
? , itu sudah memakai nama luar
karena pengaruh globalisasi agar lebih ngetren. Alangkah baiknya sebagai
seorang pendeta mempunyai berkarakter gembala
dan tetap dengan nama pendeta itu lebih baik, karena itulah yang di utus oleh Allah untuk
menjadi Gembala.
marilah kita renungkan , apakah kita seorang
pendeta berkarakter gembala?. Oleh sebab itu di dalam Yehezl 34; 31 ( Kamu
adalah domba domba-Ku, domba gembalaan-Ku dan Aku adalah Allahmu, demikianlah
firman “Tuhan allah.” Analogi Pendeta dengan
Gembala ini memudah kan kita untuk mengerti dan memahami, sebagai orang
awam. ( jesus be With You ) adalah
pernyataan yang selalu mengingatkan kita bahwa Tuhan Yesus sebagai gembala yang
baik yang tidak pernah melupakan kita. Dia menuntun kita dalam rencana dan
keinginannya. Tuhan Yesus adalah Gembala yang baik yang selalu peduli dan memperhatikan
kehidupanmu. Jesus be With You dalam semua kondisi dan keadaan yang sedang kita
alami. Jangan gentar dan takut, karena Gembala yang baik selalu brsamamu!Ia
akan menuntun dalam kehidupan.
JESUS
BE WITH YOU
Gembalaku menjaga dengan
kelemahlembutan
Ia memenuhi setiap
kebutuhaku
Ia mengajak aku untuk
mengikutiNya kemana pun
Ia mebingbingku dan selama aku
mempercayakan
Diriku kepada Tuhan dengan lemah lembut
Ia akan menuntun jalanku
Karena Kristus, Gembala yang baik
itu sangat mengasihi
Dan memberikan harapan baru. Gembala
yang baik yang dapat menuntun,
membimbing, mengarahkan serta membawa
domba domba untuk memberikan kepastian
untuk tingal bersama domba
dombaNya. Namun gembala yang baik adalah
gembala yang rela menyerahkan nyawanya
demi keselamatan doma domdaNya.
Kata bijak ;
gembala yang baik , harus memiliki telinga yang mampu
mendengar masukan yang baik
dari sesame meskipun itu
terasa sakit. Aku mengenal doma dombaKU
DAN DOMA DOMAku mengenal Aku
sama seperti Bapak mengenal Aku.
Imamanuel salam sehat selalu >>>>>>> nold.
.


0 Comments