KEMBANGKAN KECERDASAN
EMOSIONA
Edy dan Ronald
adalah dua orang pemuda yang bekerja sebagai kartawan tetap di sebuah perusahan maju edy bekerja setahun lebih lama dibandingkan dengan Ronald tapi mereka berada pada level yang sama. Untuk meningkatkan potensi atau kemampuan karyawan perusahan memberi kesempatan pada
beberapa karyawan untuk mengambil kuliah sore. Edy tidak menyia-nyiakan kesempatan
itu segera mendaftarkan sebuah universitas swasta ternama, tetapi Ronald
memutuskan untuk tidak mengikuti program kuliah sore lebih
memilih untu mengikuti beberapa khusus karena ia
mempertimbangkan bahwa kuliah akan
menyita banyak aktu sedangkan tangung jawab yang ia pegangnya semakin
bertambah seiring dengan berjalanya waktu Edy dan Ronald berpacu untuk menunjukan kemampuan kerja masing-masing dan mereka terlihat sama cerdas.
Tapi ada satu hal yang mennyolok yang membedakan dua orang eksekutif ini muda itu, dimana
Edy mulai djauhi rekan-rekan sekantornya, sedangkan
Ronald malah disenangi semenjak melanjutkan studinya Edy menjadi arogan , ia kerap menunjukan sikap shok pintar
suka memotong pembicaraan orang
tanpa mengerti dulu isi pembicaraan
tersebut. Kadang-kadang menjatuhkan teman didepan atasan , bahkan ia suka menekan orang orang yang dibawa
pengawasannya bukan itu saja ia bahkan sangat keras kepala karena mengangap dirinya paling behat dan benar.
Ia tidak mau mendengar pndapat orang lain, tapi juga jika pendapatnya
tidak diterima maka mukanya lansung beruba. Semua ini menunjukan
rendah EQ Atau kecerdasan emosional
dalam diri Edy, an rendahnya kecerdasan emosional akan
menjadi penghambatan karier. Lain halnya dengan Ronald, meskipun ia
tidak kuliah lagi, tetapi kinerjanya dan hubungan dengan rekan- rekan
sekantornya terjalin dengan baik. Meskipun tugas yang diberikan kepadanya cukup banyak , tapi ia mengerjakannya dengan
tekun karena ia berpikir bahwa itu tentu akan melatih kesabaran dan
ketangkasannya. Jika rekan kerja atau bawahan berbicara, dengan sabar dan ia
melayani atau mengajari mereka semakin hari
Ronald terlihat makin bijak,
ia mendapat julukan sebagai “ smart person “ karena
memiliki EQ yamg baik seiring dengan berjalanya waktu Ronald dipromosi kelevel yang lebih tinggi sedangkan
Edy tetap pada posisinya,
meskipun ia sudah lulus serta meraih
kesarjanaannya. Para ahli psikologi sepakat bahwa
EQ hanya menyumbang sekitar 20 % factor factor yang menentukan suatu keberhasilan 80% sisanya
berasal dari factor lain, termasuk kecerdasan emonasional ( EQ ) untuk membangun hubungan
yang baik dengan banyak orang. Kitab Amsal
mengajarkan banyak tips
bagaimana kita dapat meraih keberhasilan yang memiliki pandangan yang luas
dan hati yang rela dibentuk. Bacalah Amsal setiap hari, maka kita akan menemukan rahasia- rahasia menjadi orang
yang memiliki kecerdasan emosional
yang tinggi .
HIKMA
DAN KELENTURAN HATI ADALAH
SEPERTI CINCIN EMAS MAHKOTA BAGI
ORANG BIJAK YANG INGIN BERHASIL.
IMMANUEL
SALAM SEHAT SELALU >>>> NOLD.


0 Comments