MEMAKNAI  PUASA DALAM KEHIDUPAN

ORANG PERCAYA




Kita belum mengerti sebenarnya  apa arti puasa dalam hidup, itulah sebabnya kita melihat perkembangan ke Kristenan itu seakan  hanya monoton saja. Hal itu mungkin saja karena pengaruh  dari gereja yang belum sepenuhnya  mengajarkan tentang makna puasa, dalam kehidupan orang-orang percaya. Kita harus berpuasa, karena Tuhan Yesus katakan, ketika Dia menghadapi murid-muridnya yang mau menyembuhkan orang-orang sakit, kerasukan setan dan sakit ayan,  mereka tidak mampu ,  karena tidak mempunyai kuasa , dan Tuhan Yesus katakan bahwa hal seperti ini harus dilakukan dengan doa dan berpuasa. Tuhan Yesus sendiri berpuasa  yang berarti  sebagai orang percaya serta  pengikut Kristus, kita juga harus mengikuti Nya. Kristus berpuasa kenapa kita tidak berpuasa ?. Tujuan berpuasa bagi orang percaya  berdasarkan firman Tuhan dalam  Yesaya  58, yaitu :  1.)  berpuasa bukan karena syari’at agama, bukan  aturan manusia, serta  bukan hukum yang dibuat oleh tangan manusia, tetapi  berpuasa karena  mengucap syukur kepada Kristus atas surga yang diberikan kepada umat manusia 2). berpuasa untuk memulihkan relasi manusia  kepada Tuhan, mungkin selama ini manusia berdoa dan berdoa saja, namun tidak ada waktu khusus untuk  berdoa dan berpuasa, dengan berpuasa dan  membaca firman Tuhan serta  memuji dan menyembah Tuhan,  memulihkan relasi  atau hubungan  manusia  dengan Tuhan. 3). berpuasa karena suatu pergumulan misalkan saudara-saudara kita teraniaya karena nama Yesus, problematika dalam keluarga,  dan ada anggota keluarga  yang belum percaya kepada  Tuhan yesus, maka  ambil waktu untuk duduk dikaki Tuhan dalam doa dan puasa atas permasalahan  tersebut, sebab di dalam pernanjian Lama ( PL ) dan pernjanjian Baru ( PB ), ketika para nabi dan murid-murid menghadapi masalah mereka berpuasa untuk mengatasi itu. 4 ) berpuasa untuk mengkesampingkan hal-hal lahiriah, kesenangan-kesenangan daging sebagai umat manusia , kesemuanya ini  memusatkan diri kita untuk berpuasa, 5 ) berpuasa untuk koreksi diri, karena  dalam Yesaya 58, kalau kamu berpuasa lihat dirimu dan mengoreksi diri dihadapan Tuhan, karena perbuatan-perbuatan dosa manusia belajar menanggalkan. Sebagai orang percaya berpuasa bukan kewajiban, tetapi suatu kerinduan hati. Tuhan tidak melihat secara lahiriah, seringkali  manusia beribadah sementara batiniah jauh dari hadapan Tuhan, dengan  berpuasa  dan  berdoa , secara batiniah kita lebih dekat dengan Tuhan. Orang percaya,  berpuasa  tidak terbatas waktu, memulai puasa seperti Ester berpuasa 3 hari 3 malam, tidak makan  dan juga Daniel 7 hari 7 malam, tidak makan, misalkan  kita berpuasa dari jam 19.00 hingga jam 12.000, juga  tidak ada masalah. Tuhan tidak menekankan tentang waktu, tetapi bagaimana kita mengisi waktu, dengan  doa dan puasa dihadapan Tuhan. itu yang paling penting. Pdt. Naomi Sipahutar,   berharap agar berdoa dan berpuasa dilakukan orang-orang percaya,  hamba-hamba dan pelayan-pelayan  Tuhan,  luangkanlah waktu untuk berdoa dan berpuasa . Pertumbuhan sebuah gereja ditentukan sejauh mana hubungan relasi dengan Tuhan,  kerinduan hatinya, memfokus diri kepada Tuhan serta doa dan puasa. Setan tidak suka melihat orang percaya beribadah, dekat dengan Tuhan, misalkan ketika Tuhan Yesus berpuasa,  setan datang untuk merusak Tuhan Yesus yang  berpuasa. Semakin kita dekat dengan Tuhan dan mengambil waktu doa dan puasa, maka setan semakin menyerang, tetapi ada kekuatan Power of God , kuasa dari Tuhan yang menolong kita  untuk mengalahkan segala tipu muslihat setan. Kita sangat prihatin bahwa  banyak orang percaya menganggap  berdoa dan berpuasa hanya sebuah trend ikut-ikutan.  Karena itu peran para hamba-hamba Tuhan agar mengajak jemaat untuk mulai berdoa dan berpuasa.  Tuhan Yesus katakan , kalau Aku datang kemuka bumi ini, tidak melihat jumlah orang percaya,tetapi Aku melihat Iman yang ada di dalam bumi ini, berarti Iman yang bersungguh-sungguh kepada Tuhan yesus.  Puasa membentuk kebiasaan untuk membaca firman dan berdoa lebih banyak setiap hari.
Puasa juga membiasakan diri kita untuk merespon situasi dengan lebih lambat.
Kalau biasanya kita cepat marah, maka dengan perut yang lapar maka tubuh menyesuaikan diri dengan bergerak lebih lambat, dan berkata-kata lebih jarang pula. Dengan begitu, kita tidak langsung merespon setiap stimulasi, tetapi menundanya, kemudian meresponnya sesuai dengan kehendak Allah. Kalau kita biasanya memakan apa saja yang ada di hadapan kita, sebanyak-banyaknya, maka dengan berpuasa kita  dapat membiasakan diri kita untuk puas dengan makananyangsecukupnya. Banyak tokoh di Alkitab berpuasa selama 40 hari, jadi 40 hari dapat   dipakai sebagai patokan untuk membentuk kebiasaan baru. Sebaiknya setiap orang mendengarkan suara Roh Kudus dan melihat tujuan puasanya , agar dapat menentukan lama berpuasanya, apakah 3hari, 1 bulan, atau 40hari. Musa berpuasa 40 hari, Ezra berpuasa, Hana berpuasa, Tuhan Yesus memulai pelayanannya dengan berpuasa empat puluh hari lamanya. Tidakkah Anda dan saya perlu melakukannya?
Dalam  kitab , 1Tim. 4:8  ,  latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.  Marilah kita seharusnya menghormati, dan menghargai bagi mereka yang berpuasa.

 Imanuel salam sehat selalu>>>>> nold.

                                                                                .                                                 

0 Comments