SIKAP
APATIS
Sikap apatis
ini sering terjadi pada diri kita, sikap ini adalah perasan yang tidak peduli dengan orang lain, apa itu kritikan, maupun
saran dari orang lain, yang ada pada lingkungan
sekitar kita, kondisi seperti ini
perluh segera mendapatkan penangan khusus. Apatis adalah sikap
kita terhadap segala sesuatu yang
terjadi disekitar kita, tanda- tanda
apatis sangat beragam, mulai dari kurang bersemangat melakukan sesuatu hingga tidak peduli dengan masalah
yang dihadapi sikap ini perluh
diatasi sebelum mempengaruhi kualitas
hidup orang yang engalami. Apatis yaitu
keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikap acu tak acuh, dapat
merugikan diri kita sendiri, sebab sikap ini tidak mencermikan sikap kedewasan
kita. Namun sebagi pelayan pelayan Tuhan, bersikaplah yang
flesikbel bagi sahabat sahabat pelayanan dan itu lebih baik untuk merajut
hubungan pertemanan dalam pelayana,
bukan hanya elayanan, tetapi dimana kita berada
jangan memakai sifat apatis. Sangat
tidak etis bagi diri kita.
Contoh;
sikap ini tidak merasa emosi
apapun saat hal baik
atau hal buruk terjadi, orang yang melihat akan cuek, namun sikap sikap tak
cuh segala sesuatu yang terjadi
disekitar kita, karena orang yang apatis
tanda-tanda beragam dari kurang
bersemangat hingga tidak peduli dengan masalah
yang dihadapi. Sikap ini perluh
diatasi sebelum mempengaruhi kualitas
hidup orang yang engalaminya. Hampir setiap orang pernah memasuki fase saat dirinya merasa apatis. Apatis dapat dikatakan normal
bila terjadi diwaktu atau momen
tertentu, namun jika sikap ini
menetap terlalu lama diperluhkan pemeriksaan pada psikolog atau
psikiater. Dan sikap ini juga bisa
menjadi gejala dan ganguan
mental seoerti depresi serta penyakit fisik yang mempengaruhi otak seperti stroke demensi , penyakit parkison
dan penyakit Alzheimer. Tidak merasakan emosi
apapun hal baik buruk yang terjadi, tidak tertarik dengan acara
aktivitas social.
APATIS
DARI SEGI ALKITABIAH
Dalam perjanjian baru ; Yakobus menyingkapkan asalah apatisme rohani ketika ia berkata “ jika seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi tidak
melakukan ia berdosa ( Yakobus 4;17). Jadi apatis itu dapat menunjukan idak ada
minat, antusiasme, inisiatif dan
rasa peduli, apatis adalah ibu dari segalanya. Saya idak peduli, itu tidak
sama dengan ketidaktahuan
sudah merasa puas diri, saya puas dengan status saya sat ini
atau juga kemalasan tidak
ingin melakukan apapun. Ada tumpa tindih antara sifat sifat
buruk ini , tetapi orang Kristen yang
bijaksana untuk memiliki sifat apatis rohani
berarti mempersiapkannya untuk
pembataian.
Ketidak pedulian, penekanan emosi seperti
perhatian, kegembiraan dan antusiasme,
maka sikap apatis dianggap sebagai tanda
penyakit. Untuk apatis, ketika kita
tidak memetingkan diri sendiri, konflik
dapat terselesaikan dengan baik. Apatis bisa membunuh
proses keterlibat umat? Namun bagaimana
dengan dirimu, apakah sudah siapkan target masa depan ?
Pimpinan rohani apabila dengan sikap apatis maka akan membawa
kerugian dalam umatnya.
Immanuel salam sehat selalu >>> nold.
0


0 Comments